Perbedaan Daya Hantar Listrik Antara Senyawa Ion dan Kovalen Polar
Dalam kimia, senyawa dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis ikatan yang terbentuk antara atom-atom penyusunnya. Dua jenis ikatan yang umum ditemui adalah ikatan ionik dan ikatan kovalen polar. Selain mempengaruhi sifat fisik dan kimia senyawa, jenis ikatan ini juga memengaruhi daya hantar listriknya.
1. Senyawa Ion
Senyawa ion terbentuk melalui transfer elektron antara atom logam dan atom non-logam. Dalam senyawa ini, atom logam cenderung kehilangan elektron dan membentuk ion positif (kation), sedangkan atom non-logam cenderung menerima elektron dan membentuk ion negatif (anion). Contoh senyawa ion adalah natrium klorida (NaCl), dimana atom natrium kehilangan satu elektron dan membentuk ion Na+, sedangkan atom klorin menerima satu elektron dan membentuk ion Cl-.
Senyawa ion memiliki daya hantar listrik yang tinggi dalam fase cair atau larutan karena ion-ion yang terbentuk dapat bergerak bebas dan menghantarkan arus listrik. Ketika diberikan tegangan listrik, ion-ion ini akan bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Namun, dalam keadaan padat, senyawa ion cenderung menjadi isolator listrik karena ion-ionnya terkunci dalam struktur kristal yang tetap.
2. Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar terbentuk melalui pembagian pasangan elektron antara atom-atom penyusunnya. Dalam senyawa ini, elektron-elektron yang terlibat dalam ikatan tidak dibagi secara merata, sehingga atom memiliki muatan parsial (d+ atau d-) yang menghasilkan molekul polar. Contoh senyawa kovalen polar adalah air (H2O), dimana atom oksigen lebih elektronegatif daripada atom hidrogen, sehingga atom oksigen memiliki muatan parsial negatif (d-) dan atom hidrogen memiliki muatan parsial positif (d+).
Senyawa kovalen polar memiliki daya hantar listrik yang rendah atau bahkan tidak menghantarkan listrik dalam keadaan apapun. Hal ini disebabkan oleh struktur molekulnya yang tidak menghasilkan ion bebas yang dapat bergerak dan menghantarkan arus listrik. Meskipun terdapat muatan parsial pada molekul, muatan tersebut tidak cukup kuat untuk mempengaruhi aliran elektron secara signifikan.
perbedaan daya hantar listrik antara senyawa ion dan kovalen polar terletak pada kemampuan ion-ion untuk bergerak dan menghantarkan arus listrik. Senyawa ion memiliki daya hantar listrik yang tinggi dalam fase cair atau larutan karena ion-ion bebas yang dapat bergerak, sementara senyawa kovalen polar memiliki daya hantar listrik yang rendah atau tidak menghantarkan listrik sama sekali karena struktur molekulnya yang tidak menghasilkan ion bebas.
Senin, 10 Juli 2023
Antara Senyawa Ion Dan Kovalen Polar Mengenai Daya Hantar Listriknya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (189)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (560)