Sabtu, 19 Agustus 2023

Apa Perbedaan Sistem Penanggalan Masehi Dan Hijriyah Jelaskan

Perbedaan antara sistem penanggalan Masehi dan Hijriyah adalah dalam metode dan titik awal perhitungan tahun. Sistem penanggalan Masehi didasarkan pada kalender Gregorian yang didasarkan pada perhitungan matahari, sementara sistem penanggalan Hijriyah didasarkan pada kalender lunar yang didasarkan pada siklus bulan.

1. Metode Perhitungan Tahun:
Dalam sistem penanggalan Masehi, tahun dihitung berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Satu tahun Masehi terdiri dari sekitar 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik. Untuk menyesuaikan perbedaan waktu ini, setiap empat tahun sekali, ada tahun kabisat yang memiliki 366 hari. Ini menjaga korelasi antara tahun Masehi dan peredaran Bumi mengelilingi Matahari.

Di sisi lain, sistem penanggalan Hijriyah didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Satu tahun Hijriyah terdiri dari 12 bulan lunar dengan total 354 atau 355 hari. Karena peredaran bulan lebih pendek daripada peredaran matahari, tahun Hijriyah lebih pendek dari tahun Masehi. Oleh karena itu, dalam sistem Hijriyah, tidak ada tahun kabisat seperti dalam sistem Masehi.

2. Titik Awal Perhitungan Tahun:
Titik awal perhitungan tahun dalam sistem penanggalan Masehi adalah kelahiran Yesus Kristus. Tahun 1 Masehi adalah tahun kelahiran Yesus Kristus, meskipun terdapat perdebatan mengenai tanggal pasti kelahirannya.

Sementara itu, titik awal perhitungan tahun dalam sistem penanggalan Hijriyah adalah Hijrah atau perpindahan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Tahun ini ditetapkan sebagai tahun 1 Hijriyah dalam sistem penanggalan ini.

3. Penamaan Bulan:
Sistem penanggalan Masehi menggunakan nama-nama bulan yang berasal dari bahasa Latin, dengan Januari sebagai bulan pertama dan Desember sebagai bulan terakhir. Nama-nama bulan ini diambil dari beberapa aspek sejarah dan mitologi.

Di sistem penanggalan Hijriyah, bulan-bulan dinamai berdasarkan musim atau kejadian alam yang terjadi pada waktu itu. Misalnya, bulan pertama dalam kalender Hijriyah adalah Muharram, diikuti oleh Safar, Rabiul Awal, dan seterusnya. Jumlah bulan dalam setahun Hijriyah lebih sedikit dari Masehi, sehingga bulan-bulan Hijriyah bergerak mundur dalam hubungannya dengan bulan-bulan Masehi setiap tahun.

Dengan perbedaan metode perhitungan dan titik awal perhitungan tahun, sistem penanggalan Masehi dan Hijriyah memainkan peran penting dalam kehidupan agama, budaya, dan sosial masyarakat yang mengikutinya. Masing-masing sistem memiliki perbedaan yang unik dan menggambarkan perspektif dan tradisi yang berbeda dalam penentuan waktu dan perhitungan tahun.