Kamis, 24 Agustus 2023

Apa Saja Tiga Jenis Gerak Bulan Yang Dapat Mempengaruhi Kenampakan Bulan

Bulan adalah salah satu objek langit yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Selain keindahannya, gerak bulan juga memiliki peran penting dalam menentukan kenampakan bulan yang kita lihat dari Bumi. Ada tiga jenis gerak bulan yang mempengaruhi kenampakan bulan, yaitu gerak revolusi, rotasi, dan peredaran. Mari kita bahas lebih lanjut tentang masing-masing gerak tersebut.

1. Gerak Revolusi:
Gerak revolusi adalah gerak bulan mengelilingi Bumi dalam suatu lintasan elips. Saat bulan bergerak dalam orbitnya, jarak antara Bumi dan bulan tidak selalu konstan. Pada titik terdekatnya, disebut perige, bulan berjarak sekitar 363.300 kilometer dari Bumi, sedangkan pada titik terjauhnya, disebut apoge, bulan berjarak sekitar 405.500 kilometer dari Bumi. Perbedaan jarak ini akan mempengaruhi ukuran dan terang bulan yang terlihat dari Bumi.

Saat bulan berada di perige, ukurannya akan tampak lebih besar, dan fenomena ini dikenal sebagai ‘Supermoon.’ Sebaliknya, ketika bulan berada di apoge, ukurannya tampak lebih kecil, dan ini dikenal sebagai ‘Micromoon’ atau ‘Mini Moon.’ perbedaan jarak ini juga mempengaruhi tingkat terang bulan yang terlihat. Bulan di perige tampak lebih terang dibandingkan dengan bulan di apoge.

2. Gerak Rotasi:
Gerak rotasi adalah gerak bulan mengelilingi porosnya sendiri. Periode rotasi bulan sekitar 27,3 hari, yang hampir sama dengan periode revolusinya. Akibatnya, bulan selalu menampilkan satu sisi yang sama menghadap Bumi. Fenomena ini disebut sebagai ‘fasa tetap,’ yang berarti bahwa kita hanya dapat melihat sebagian permukaan bulan yang diterangi oleh sinar matahari.

Namun, meskipun hanya satu sisi yang terlihat dari Bumi, ilmu pengetahuan telah mengungkapkan bagaimana tampaknya permukaan bulan pada sisi yang tidak terlihat, yang dikenal sebagai ‘sisi gelap bulan’ atau ‘sisi gelap.’ Sisi gelap bulan mengalami periode pencahayaan dan ketidakbercahayaan yang sama seperti sisi yang terlihat, tetapi karena tidak terlihat dari Bumi, dulu merupakan misteri yang memicu keingintahuan ilmuwan.

3. Peredaran Bulan:
Peredaran bulan merujuk pada perubahan posisi bulan relatif terhadap bintang-bintang di langit dari malam ke malam. Waktu yang diperlukan bagi bulan untuk kembali ke posisi yang sama terhadap bintang-bintang adalah sekitar 27,3 hari, yang dikenal sebagai ‘bulan sinodis.’ Ini lebih lama dari periode revolusi bulan sekitar Bumi, karena Bumi juga bergerak mengelilingi matahari selama periode itu. Periode sinodis ini mempengaruhi tampilan fasa bulan yang kita lihat dari Bumi.

Selama peredaran bulan, kita dapat melihat perubahan fasa bulan, seperti bulan baru, kresen, bulan purnama, dan kuartir. Perubahan ini disebabkan oleh perbedaan sudut antara Bumi, bulan, dan matahari. Saat bulan berada antara Bumi dan matahari, kita melihat bulan baru. Ketika bulan berada di antara Bumi dan matahari, kita melihat bulan purnama. Fenomena ini merupakan hasil dari interaksi gerak revolusi bulan dan rotasi Bumi.

Dalam keseluruhan, ketiga jenis gerak bulan, yaitu gerak revolusi, rotasi, dan peredaran, memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi kenampakan bulan yang kita saksikan dari Bumi. Perubahan jarak, ukuran, tingkat terang, dan fase bulan semuanya terkait erat dengan gerak-gerak ini, menciptakan fenomena yang menarik dan indah yang terus memikat kita.