Sabtu, 23 September 2023

Apa Yang Dimaksud Teknokratisme

Erwin Schrödinger dan Pendapat Werner Heisenberg dalam Fisika Kuantum

Fisika kuantum adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari perilaku partikel dan sistem subatomik. Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang memberikan kontribusi penting dalam memahami dan merumuskan dasar-dasar fisika kuantum. Dua tokoh yang sangat berpengaruh dalam hal ini adalah Erwin Schrödinger dan Werner Heisenberg. Dalam artikel ini, kita akan melihat apa yang dirumuskan oleh Erwin Schrödinger dan mendapatkan pendapat Werner Heisenberg mengenai hal tersebut.

Erwin Schrödinger adalah seorang fisikawan Austria yang dikenal dengan kontribusinya dalam merumuskan persamaan gelombang Schrödinger, yang merupakan salah satu dasar teori kuantum. Persamaan ini memungkinkan kita untuk menggambarkan dan memprediksi perilaku partikel subatomik, seperti elektron, dalam berbagai keadaan. Schrödinger mengusulkan bahwa partikel-partikel ini dapat dianggap sebagai gelombang probabilitas yang terdistribusi di ruang. Persamaan gelombang Schrödinger memberikan fungsi gelombang yang memuat informasi tentang keadaan partikel dan memungkinkan kita untuk menghitung probabilitas keberadaannya di berbagai posisi dan waktu.

Namun, meskipun kontribusinya yang besar, pendapat Schrödinger mengenai interpretasi fisika kuantum berbeda dengan pendapat Werner Heisenberg. Werner Heisenberg adalah seorang fisikawan Jerman yang terkenal dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg, yang menyatakan bahwa ada batas ketidakpastian dalam mengukur secara bersamaan posisi dan momentum partikel subatomik. Heisenberg menekankan bahwa pada skala partikel subatomik, kita tidak dapat secara simultan mengetahui secara pasti posisi dan momentum partikel tersebut.

Heisenberg menolak pandangan Schrödinger tentang interpretasi fisika kuantum yang berfokus pada gelombang probabilitas. Menurut Heisenberg, gelombang probabilitas hanya merupakan representasi matematis dari hasil pengukuran yang mungkin. Ia berpendapat bahwa teori kuantum seharusnya dianggap sebagai alat matematika yang kuat untuk menggambarkan fenomena fisika, daripada sebagai gambaran fisik yang akurat tentang dunia subatomik.

Pendapat Heisenberg ini menggambarkan pendekatan yang lebih instrumentalis terhadap fisika kuantum, di mana teori digunakan sebagai alat matematika yang efektif untuk menghasilkan prediksi yang tepat, tetapi tidak mengklaim memberikan gambaran akurat tentang realitas fisik sebenarnya. Pendapat ini juga sejalan dengan interpretasi Kopenhagen, yang merupakan sudut pandang dominan dalam fisika kuantum, yang menekankan bahwa hasil pengukuran dalam fisika kuantum hanya memberikan probabilitas tentang kemungkinan hasil pengamatan.

Erwin Schrödinger dan Werner Heisenberg adalah dua tokoh penting dalam fisika kuantum. Schrödinger merumuskan persamaan gelombang Schrödinger yang memungkinkan kita untuk menggambarkan perilaku partikel subatomik sebagai gelombang probabilitas. Di sisi lain, Heisenberg mengusulkan prinsip ketidakpastian, yang menunjukkan adanya batas ketidakpastian dalam mengukur posisi dan momentum partikel subatomik secara bersamaan. Meskipun memiliki perbedaan pandangan, kontribusi keduanya penting dalam memahami dasar-dasar fisika kuantum dan menjadi landasan bagi perkembangan ilmu ini.