Apa Yang Saudara Ketahui Dengan Pert Dan Cpm Apa Kelebihan Dan Keterbatasannya

Pert dan CPM adalah dua metode yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian proyek. Mereka membantu dalam menentukan jadwal, memperkirakan biaya, dan mengelola sumber daya secara efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian Pert (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method), serta kelebihan dan keterbatasan keduanya.

1. Program Evaluation and Review Technique (Pert):
Pert adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis jadwal proyek. Pert menggunakan jaringan kegiatan dan memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan serta ketergantungan antara kegiatan-kegiatan tersebut. Kelebihan Pert meliputi:
– Identifikasi jalur kritis: Pert membantu mengidentifikasi jalur kritis, yaitu urutan kegiatan yang mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Ini membantu manajer proyek untuk mengidentifikasi kegiatan yang harus diberikan perhatian khusus agar proyek dapat selesai tepat waktu.
– Fleksibilitas dalam waktu: Pert memperhitungkan variabilitas waktu dalam penyelesaian setiap kegiatan. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk memperkirakan kisaran waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dan menyesuaikan jadwal jika ada perubahan atau keterlambatan.

Namun, Pert juga memiliki keterbatasan, antara lain:
– Kompleksitas analisis: Pert dapat menjadi kompleks jika proyek memiliki banyak kegiatan dan ketergantungan yang rumit. Analisis jaringan kegiatan yang rumit membutuhkan perhatian yang lebih intensif dan mungkin memerlukan pemodelan komputer.
– Tidak mempertimbangkan sumber daya: Pert fokus pada penjadwalan waktu dan tidak mempertimbangkan ketersediaan sumber daya. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan antara jadwal yang dihasilkan dan ketersediaan sumber daya yang sebenarnya, yang dapat memengaruhi efisiensi dan biaya proyek.

2. Critical Path Method (CPM):
CPM adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis dan mengelola waktu penyelesaian proyek. CPM fokus pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dan mengidentifikasi kegiatan kritis yang mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan. Kelebihan CPM meliputi:
– Identifikasi jalur kritis: CPM membantu mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan yang harus diberikan perhatian khusus untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu. Ini membantu mengurangi risiko keterlambatan dan memprioritaskan sumber daya yang tersedia.
– Mengoptimalkan sumber daya: CPM mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan membantu mengoptimalkan penggunaannya. Dengan mengetahui kegiatan yang membutuhkan sumber daya yang sama, manajer proyek dapat mengatur dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien.

Namun, CPM juga memiliki keterbatasan, antara lain:
– Tidak mempertimbangkan variabilitas waktu: CPM mengasumsikan waktu yang tetap untuk menyelesaikan setiap kegiatan. Ini dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam perkiraan waktu penyelesaian jika ada variabilitas yang signifikan dalam durasi kegiatan.
– Tidak mempertimbangkan ketergantungan luar: CPM tidak mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi penyelesaian proyek, seperti cuaca buruk atau keterlambatan pengiriman bahan. Hal ini dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam jadwal proyek.

Pert dan CPM adalah dua metode yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian proyek. Keduanya memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Memilih metode yang tepat tergantung pada kompleksitas proyek, tujuan yang diinginkan, dan ketersediaan sumber daya yang ada. Kombinasi keduanya juga dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih komprehensif dan akurat dalam mengelola proyek.