Bangunan berbentuk tingkatan atau berundak-undak pada masa Megalitikum disebut dengan istilah ‘terasering’. Terasering adalah teknik pembangunan bangunan atau struktur berupa tangga berundak yang dibuat dengan menggunakan batu-batu besar yang disusun secara bertingkat. Bangunan terasering ini memiliki keunikan arsitektur dan menjadi salah satu ciri khas dari periode Megalitikum.
Terasering pada masa Megalitikum sering kali ditemukan dalam bentuk kompleks pemakaman atau struktur religius, seperti piramida, kuil, atau monumen megalitik. Bangunan terasering ini memiliki beberapa tujuan dan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada konteks budaya dan kepercayaan masyarakat pada saat itu.
Salah satu fungsi utama dari terasering adalah sebagai tempat pemakaman atau tempat peribadatan. Bangunan terasering ini biasanya memiliki ruang-ruang penguburan yang ditempatkan pada setiap tingkat atau undakan. Masyarakat pada masa Megalitikum meyakini bahwa melalui penguburan di tempat-tempat yang tinggi dan terhormat seperti terasering, roh orang yang meninggal dapat mencapai alam spiritual atau dunia lain dengan lebih baik.
terasering juga memiliki fungsi sebagai sarana pertahanan. Dengan struktur berundak-undak yang tinggi, terasering dapat memberikan keunggulan taktis bagi komunitas yang tinggal di sekitarnya. Bangunan ini dapat digunakan sebagai benteng alami yang sulit dijangkau oleh musuh dan memberikan pandangan yang lebih luas untuk mengamati lingkungan sekitar.
Terasering juga dapat berperan dalam pengelolaan air dan pertanian. Dalam beberapa kasus, terasering dibangun di lereng gunung atau bukit untuk mengendalikan aliran air dan mencegah erosi tanah. Undakan-undakan pada terasering dapat berfungsi sebagai waduk air untuk menyimpan air hujan yang diperlukan untuk keperluan irigasi dan pertanian. Dengan demikian, terasering membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan keberlanjutan sumber daya air di daerah yang kering.
Bangunan terasering pada masa Megalitikum juga mencerminkan kecanggihan teknologi dan pengetahuan konstruksi pada masa tersebut. Pembangunan terasering membutuhkan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip arsitektur dan kestabilan struktur, serta keterampilan dalam memindahkan dan menyusun batu-batu besar. Hal ini menunjukkan kemampuan teknologi dan organisasi sosial yang maju pada masa Megalitikum.
terasering merupakan bangunan berbentuk tingkatan atau berundak-undak yang khas pada masa Megalitikum. Bangunan ini memiliki berbagai fungsi, seperti pemakaman, peribadatan, pertahanan, pengelolaan air, dan pertanian. Terasering juga mencerminkan kemajuan teknologi dan pengetahuan konstruksi pada masa tersebut. Keberadaan terasering menjadi bukti kecerdasan dan keahlian manusia pada masa prasejarah dalam membangun struktur yang kuat dan fungsional.
Minggu, 01 Oktober 2023
Apa Yang Terjadi Jika Seseorang Tidak Sadar Tentang Kewajiban Yang Dimilikinya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (189)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (560)