Artritis Reumatoid: Mengenal dan Memahami Penyakit Radang Sendi yang Kronis
Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun kronis yang ditandai oleh peradangan pada sendi-sendi. Ini adalah bentuk yang paling umum dari penyakit radang sendi kronis dan mempengaruhi sekitar 1% populasi dunia. Artritis reumatoid lebih umum pada wanita daripada pria, dan biasanya muncul di usia dewasa awal, meskipun bisa terjadi pada usia berapa pun.
Pada kasus artritis reumatoid, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan patogen malah menyerang jaringan sendi dan menyebabkan peradangan. Ini mengakibatkan kerusakan pada tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak di sekitar sendi. Peradangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan nyeri, kaku, pembengkakan, dan ketidakmampuan dalam pergerakan sendi.
Gejala artritis reumatoid dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa gejala umum meliputi nyeri dan kaku pada sendi, terutama pada pagi hari atau setelah periode istirahat, pembengkakan dan kemerahan pada sendi yang terkena, kelelahan, demam ringan, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Selain mempengaruhi sendi, artritis reumatoid juga dapat mempengaruhi organ lain dalam tubuh. Beberapa pasien dapat mengalami peradangan pada jantung, paru-paru, kulit, mata, pembuluh darah, atau organ lainnya. Oleh karena itu, artritis reumatoid diklasifikasikan sebagai penyakit sistemik.
Penyebab pasti dari artritis reumatoid belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan. Ada predisposisi genetik dalam pengembangan penyakit ini, dan faktor lingkungan seperti infeksi atau paparan tertentu juga dapat memicu respons autoimun pada individu yang rentan.
Pengelolaan artritis reumatoid melibatkan pendekatan yang komprehensif. Tujuan utamanya adalah meredakan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, mencegah kerusakan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pengobatan dapat meliputi obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat imunosupresan, kortikosteroid, dan obat modifikasi penyakit reumatoid (DMARDs). Fisioterapi dan terapi okupasi juga dapat direkomendasikan untuk membantu mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, dan memperkuat otot-otot di sekitar sendi yang terkena.
Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga dapat berkontribusi pada manajemen artritis reumatoid. Peregangan dan latihan ringan secara teratur dapat membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot-otot di sekitar
Minggu, 01 Oktober 2023
Apa Yg Dimaksud Artritis Reumatoid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (189)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (560)