Sifat fragmentaris merujuk pada karakteristik atau kecenderungan dalam menyajikan informasi, pemikiran, atau gagasan dalam bentuk pecahan atau fragmen terpisah yang tidak lengkap. Ini seringkali terjadi dalam tulisan, pidato, atau komunikasi lainnya di mana penulis atau pembicara tidak memberikan gambaran menyeluruh atau komprehensif tentang topik yang dibahas.
Ketika sifat fragmentaris terjadi dalam tulisan, penulis cenderung memberikan informasi yang tidak lengkap atau hanya memberikan potongan-potongan kecil dari keseluruhan gambar. Mereka mungkin memberikan fakta-fakta atau detail yang terpisah tanpa menghubungkannya dengan konteks yang lebih luas atau memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang topik tersebut. Akibatnya, pembaca mungkin kesulitan memahami inti atau substansi dari apa yang sedang dibahas.
Pada saat yang sama, sifat fragmentaris juga dapat muncul dalam pemikiran atau gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicara mungkin melompat-lompat dari satu gagasan ke gagasan lainnya tanpa memberikan koneksi yang jelas atau alur pikir yang teratur. Hal ini dapat mengakibatkan kebingungan atau kesulitan bagi pendengar dalam mengikuti alur pembicaraan dan memahami pesan yang ingin disampaikan.
Sifat fragmentaris dapat merugikan dalam komunikasi karena dapat menghasilkan informasi yang tidak lengkap atau tidak efektif. Informasi yang terfragmentasi dapat menyebabkan kesalahpahaman, ketidakjelasan, atau kehilangan fokus pada pokok pembahasan. Hal ini juga dapat mengganggu pemahaman dan pemikiran kritis, serta mempersulit pengambilan keputusan yang tepat.
Untuk menghindari sifat fragmentaris dalam komunikasi, penting untuk memastikan keseluruhan gambar atau konteks diberikan dengan jelas. Penulis atau pembicara harus mempertimbangkan audiens mereka dan memberikan informasi yang memadai untuk memungkinkan pemahaman yang lebih baik. Mereka harus menghubungkan fakta-fakta dan ide-ide secara koheren, dan menyajikan argumen atau gagasan dengan cara yang teratur dan terstruktur.
penggunaan alur cerita atau pendekatan yang lebih terstruktur dapat membantu mengurangi sifat fragmentaris dalam komunikasi. Memiliki pengenalan yang jelas, pengembangan yang teratur, dan kesimpulan yang memadai dapat membantu dalam menyampaikan informasi secara komprehensif dan efektif.
Dalam komunikasi tulisan, menggunakan paragraf yang terorganisir dengan baik dan memberikan ikatan yang jelas antara kalimat dan paragraf juga dapat membantu mengurangi sifat fragmentaris. Penulis harus memastikan bahwa informasi yang disajikan mengikuti alur yang teratur dan logis.
sifat fragmentaris dalam komunikasi adalah ketika informasi atau gagasan disajikan dalam bentuk pecahan yang tidak lengkap. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan, kesalahpahaman, dan kurangnya pemahaman yang mendalam tentang topik yang dibahas. Untuk
Rabu, 02 Agustus 2023
Apa Itu Penalaran Induktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (189)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (560)